Knives Out

2019 / 2h 10m / 17+ / Crime /  Directed By : Rian Johnson

Plot Story

When renowned crime novelist Harlan Thrombey (Christopher Plummer) is found dead at his estate just after his 85th birthday, the inquisitive and debonair Detective Benoit Blanc (Daniel Craig) is mysteriously enlisted to investigate. From Harlan’s dysfunctional family to his devoted staff, Blanc sifts through a web of red herring and self-serving lies to uncover the truth behind Harlan;s ultimely death. -Lionsgate

Commentary

Worth to Watch

This film was mind blowing.  Just Perfect. 

Plot story
98%
Acting
100%
Cinematography
100%

Jika menggunakan formula Detektif Conan, curigai orang yang terlihat innocence. Sedangkan formula cerita Detektif Kindaichi dan Detektif Q, suspect orang dengan alibi normal dan ordinary. Tidak terlihat innocence, tapi kemungkinan kecil bisa jadi tersangka.

Kedua formula tersebut, tidak berguna sama sekali di Knives Out. Performa akting Ana De Armas apik sekali dalam film ini, berperan sebagai cewek psikopat di film Knock Knock then portraying an innocence person di Knives out. Her emotional range sungguh luar biasa. She totally deserves the Golden Globe nomination for Best Actress.

Saya sebagai seseorang yang tumbuh menonton anime detektif, tidak bisa menahan diri untuk tidak menebak dua-poin-utama-dalam-cerita-bertema-detektif.

1. Siapa Pelaku?
2. Alat bukti pembunuhan. 

Who's the murder?

Membutuhkan durasi 1 jam film berjalan, untuk bisa menebak dua poin tersebut, dan ada rasa bangga tersendiri karena analisa saya benar.

Hanya saja, kebenarannya di twisting lagi (ini gila sih).

Saya nggak habis pikir, Harlan begitu sayang nya sama Martha hingga nekat mengambil keputusan tsb. Btw, ‘Sayang’ jangan selalu diasosiasikan sebagai cinta bermakna ‘lust,’ tapi dalam film ini murni rasa sayang yang terbagun dari respek, caring dan interaksi antara dua manusia. 

Tentu saja, Harlan bisa mengambil keputusan tsb, tidak lepas dari dia sangat percaya Martha. Sebuah kepercayaan yang tidak terbantahkan.

Sepanjang film ini, beberapa pertanyaan muncul di benak saya adalah;

1.  Apa motif Ransom membantu Martha? Apakah mereka akan memiliki love interest plot?

2. Psikosomatis itu normal, reaksi fisik seperti sakit perut, keringat dingin dll- ketika seseorang berada dalam kondisi stress/panik/cemas. Tapi ‘muntah’ ketika berbohong? Apakah benar bisa? Bagian diri scientific saya bergejolak untuk research lebih dalam. Terlepas, berbohong benar merupakan sebuah beban psikis.

3. Detektif Blank motif, apakah dia akan tetap berlaku netral hingga akhir cerita?

4. Why is Harlan doing this so far to Martha

5. Meg, I doubt her character. Something suspicious about her!

MV5BZDEwYjQ4ZmQtYjQwNS00YTdlLTgwOWYtNWVlZTk5NTFkYmYyXkEyXkFqcGdeQXVyMzQ3Nzk5MTU@._V1_FMjpg_UX1100_
MV5BODhkODMzNzItNjNmYy00N2M1LTgyNmYtMGFkN2ViZWYzZmM1XkEyXkFqcGdeQXVyNjg2NjQwMDQ@._V1_FMjpg_UX1280_